Turunnya perintah qurban
Nabi Ibrahim, seorang nabi yang diutus Allah Swt. untuk menyebarkan agama tauhid di tengah masyarakat yang menyembah berhala, dikaruniai seorang putra setelah sekian lama menanti.
Putra tersebut diberi nama Ismail. Ia lahir dari istri kedua Nabi Ibrahim yaitu Siti Hajar (seorang hamba sahaya perempuan yang diberikan kepada Nabi Ibrahim oleh istri pertamanya, Siti Sarah, karena tak kunjung memiliki keturunan).
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim mendapat mimpi di mana ia diperintahkan Allah Swt. untuk menyembelih Ismail sebagai bentuk kurban. Mimpi tersebut membuat Nabi Ibrahim dilanda kebingungan dan keraguan.
Bagaimana mungkin ia harus menyembelih putranya yang sangat ia cintai?
Nabi Ibrahim bimbang, Ia pun menceritakan mimpinya kepada Ismail. Rupanya putranya justru mendukung sang ayah untuk melaksanakan perintah Allah. Dengan meneguhkan hati, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke sebuah lembah di Mina (sebuah lembah padang pasir di Arab Saudi) untuk menjalankan perintah Allah.
Ismail yang telah siap untuk diqurbankan, dibaringkan di atas tanah. Pisau tajam telah dipegang oleh Nabi Ibrahim.
Keajaiban dan Hikmah dibalik Peristiwa Qurban
Melansir Zakatsukses.org (2024), terjadi keajaiban pada saat Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, bekali-kali pisau tidak melukai leher Ismail. Tepat saat Nabi Ibrahim hendak mengurban Ismail, Allah Swt. menurunkan wahyu untuk menghentikan tindakan tersebut dan sebagai gantinya, Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih seekor domba jantan yang telah disediakan Allah di dekatnya.
Peristiwa Qurban yang terjadi menjadi bukti nyata ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah SWT, dan kesediaannya untuk mengorbankan apapun demi menjalankan perintah-Nya.
Tonton selengkapnya kisah sejarah qurban melalui https://www.instagram.com/reel/DISy-usyfcY/?igsh=MW05aTM1cDVnZmpmaQ==
Teladan dibalik kisah qurban
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam peristiwa qurban menunjukkan terdapat makna penting bagi umat Islam di masa depan, di antaranya:
Taat kepada Allah SWT
Perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail, merupakan bentuk ujian bagi Nabi Ibrahim. Kesediaannya untuk mengikuti perintah Allah, meski ragu serta berat, menjadi contoh teladan bagi umat Islam untuk samiβna wa ataβna (kami dengar dan kami taat) kepada Allah Swt. apa pun situasinya.
Sabar dan ikhlas
Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukkan kesabaran dan keikhlasan luar biasa dalam menghadapi peristiwa ini. Mereka yakin bahwa Allah Swt. memiliki rencana terbaik bagi hamba-Nya.
Peristiwa Qurban melambangkan pengorbanan yang dilakukan umat Islam dalam beribadah kepada Allah Swt. Pengorbanan ini bukan hanya tentang harta benda, tetapi juga tentang waktu, tenaga, bahkan jiwa raga.
Kendati Nabi Ibrahim amat menyayangi anaknya, Ismail, ia rela mengorbankan sang anak demi mengikuti perintah Allah Swt. Hal ini menunjukkan bahwa kasih sayang kepada Allah harus selalu diutamakan di atas kasih sayang kepada makhluk lainnya.
Peristiwa Qurban diperingati setiap tahun oleh umat Islam dengan Hari Raya Iduladha. Pada hari raya ini umat Islam melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, atau domba, dan membagikan dagingnya kepada fakir miskin dan kerabat.

Sahabat Zakatel, kita bisa meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan turut mengulurkan tangan pada #ZakatelTebarQurban. Sobat bisa qurban sapi utuh, patungan sapi, atau kambing/domba sesuai kemampuan dan kenyamanan Sobat:
π Sapi 1 Ekor
* Kelas A β Rp28.000.000
* Kelas B β Rp26.250.000
* Kelas C β Rp22.750.000
π Sapi 1/7 (Patungan)
* Kelas A β Rp4.000.000
* Kelas B β Rp3.750.000
* Kelas C β Rp3.250.000
π Domba/Kambing
* Kelas A β Rp4.250.000
* Kelas B β Rp3.750.000
* Kelas C β Rp3.250.000
π³ Transfer qurban via Rekening:
BSI: 77333333.77
a.n. Zakatel Citra Caraka
π² Konfirmasi transfer ke WhatsApp: 0813-2534-5004 (Nazwa)
YUK bahagiakan saudara kita yang belum berkesempatan makan daging dan raih pahala jariyahnya!