
Tiga belas tahun perjalanan bukan sekadar angka. Di dalamnya terajut idealisme, kerja sunyi, dan ikhtiar panjang untuk menyalurkan kebermanfaatan bagi sesama. Rapat Tahunan Yayasan Zakatel Citra Caraka pada Sabtu, 19 Juli 2025 menjadi ruang refleksi yang penting.
Para pengurus dan pemangku kepentingan berkumpul untuk meninjau kembali arah lembaga. Tidak sekadar menyoal angka, tapi juga komitmen terhadap keadilan, kolaborasi, dan keberlanjutan. Terdapat beberapa hal pokok yang menjadi sorotan utama:
Laporan Auditor Independen
LAZ Zakatel kembali mendapatkan label wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) dari auditor independen. Ini bukan hanya prestasi administratif, tapi bukti bahwa transparansi dan akuntabilitas terus dijaga. Dana yang dihimpun dari umat, harus kembali kepada umat, dengan penuh tanggung jawab dan kejelasan penggunaan.
Capaian Penghimpunan Dana
Meski dalam tiga tahun terakhir tren penghimpunan melandai, Zakatel tetap mencatatkan arus kas yang positif. Faktor-faktor seperti perubahan regulasi dan perilaku berzakat turut memengaruhi. Namun, ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi, memperluas jejaring, dan meningkatkan kepercayaan publik.
Pendistribusian dan Pendayagunaan
Penyaluran dana tak hanya berhenti pada santunan. Zakatel terus mengarahkan sebagian besar zakat mal — minimal 55% — untuk asnaf fakir dan miskin, dengan prioritas 30% untuk program ekonomi produktif. Harapannya, mustahik hari ini menjadi muzakki di masa depan.
Piutang Qardhul Hasan
Pada rapat ini telah disetujui adanya pengalihan piutang Qardhul Hasan yang tidak bisa ditagih sebagai bagian dari penyaluran zakat untuk gharimin. “Utang yang tidak terbayar tadi direklasifikasi menjadi gharimin. Habis itu kita hapus,” kata Ketua Dewan Pembina DR. H. Setyanto PS, MA.
Keputusan ini dilandasi prinsip syariah dan semangat keberpihakan pada mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan dalam jeratan utang.

Pengurus LAZ Zakatel Citra Caraka periode 2025-2030 ditetapkan sebagai berikut:
- Ketua Umum: Drs. H. Abdul Rochman Ak.
- Wakil Ketua: Ir. H. Tjahjo Rahardjo
- Sekretaris: Drs. H. Aep Sunarya
- Bendahara: H. Roesmargono D. SE, Ak.
Terdapat sebuah analogi “Jangan jadi air dengan minyak, tapi jadilah air dengan sirup.” Sehingga dalam menghadapi perbedaan visi maupun dinamika apabila terjadi bersama lembaga lain, diharapkan adalah kolaborasi dan sinergi yang saling memperkuat sebagaimana kebaikan yang senantiasa menyatu.
InsyaaAllah, langkah ke depan tidak saja membawa Zakatel menjadi lembaga yang lebih baik, tapi juga membawa keberkahan bagi semua yang terlibat di dalamnya.