“Ibu punya hape, sampai 25GB,” kata Tony Mas’ud dalam Thalabul Ilmi yang diadakan Komunitas Sahabat Sedekah bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Zakatel Citra Caraka di Masjid At-Taqwa, Cimahi, Jumat (7/3/2025).
“Tapi gaada kuotaan. Gaada sinyal. Bisa kepake ga tuh ibu. Gabisa pake nelepon, gabisa pake ngeWhatsApp, betul? Tapi kita pernah mengalami satu kondisi yang kuota ada tapi sinyal gaada. Gabisa (dipake).”
Tony mengaku dirinya seorang RW (Rukun Warga) yang biasa menerima keluhan warga. Ia bercerita suatu hari seorang ibu mengeluhkan anaknya yang tidak membalas pesan, “Dikontak, di WhatsApp, gapada nyambung. Eh taunya si anak itu sedang camping. Di salah satu tempat, hutan, yang memang tidak ada sinyal. Pantes weh teu bisa ditelepon (pantesan gabisa ditelepon).”
“Jadi ibu-ibu yang dirahmati Allah, lain lagi dengan orang yang walaupun kuotanya dikit, kuotanya 100 megabyte (MB), tapi ada sinyalnya. Bisa pake telepon? Bisa. Bisa pake ngeWhatsApp? Bisa. Karena ada sinyal.”
“Nah problem kita dalam hidup itu, sama kita juga (seperti kondisi di atas). Sinyal kita dengan Allah. Jadi yang penting itu adalah membangun sinyal kita terhadap Allah Swt. Jadi problemnya bukan masalah banyak sedikit (harta), tapi kalo sinyal kita nyambung, yang banyak alhamdulillah, yang sedikit juga alhamdulillah. Kata Nabi Muhammad Saw. Orang yang hatinya nyambung dengan Allah dikasih nikmat, enak, dikasih ujian pun nikmat. Diberikan ujian musibah pun nyambung sinyalnya sama Allah Swt. Jadi yang penting apa, sinyal.” Jelas Tony.
Tony menambahkan, ada negara yang maju, perekonomiannya maju. Organisasi NASA bahkan sudah membuka rute untuk jalan-jalan ke bulan. “Biayanya ga tanggung-tanggung. Karena dunia sudah dijelajahi, kagok merenan. Lamun ke matahari mah sugan tutung (kalau ke matahari malah jadi gosong). Orang India udah mikirin bagaimana membuat film ke bulan. Kalau kita mah bu, masih mikirin hidup dari bulan ke bulan.”
“Jepang coba. Secara teknologi itu maju.. ya. Kesejahteraan.. jauh jika dibandingkan dengan kita. Tapi maasyaAllah tidak kurang dua puluh sampai tiga puluh orang bunuh diri. Bener ga? Harakiri. Ibu, harakiri itu penyebabnya bukan karena duit. Bukan yang ga sukses. Kenapa? Gaada sinyal dengan Tuhannya.” tukas Tony.
Tony lebih lanjut menceritakan bahwa di luar negeri, yang maju dan memiliki harta berlebih, sudah banyak yang mempermak mukanya agar menyerupai anjing. “Ada yang jadi babi, wahh macem-macem. Dan mereka bangga dengan itu. YaAllah. Coba lihat di Palestina.”
Rumah hancur, makanan susah, “Pernah dengar ga orang Palestina ada yang bunuh diri?” tanya Tony. Jamaah tampak tertegun, menjawab tidak ada.
“Maka dalam kondisi itu maasyaAllah tidak sedikit orang Palestina dapat menghafal ayat Al-Qur’an sampai 30 juz. Sedih? Oke wajar manusiawi tapi dia punya Allah Swt. Pernanh denger ga orang Palestina stress, (jadi) ODGJ, ada ga? Gaada ibu-ibu sekalian.”
Penceramah tersebut mengaku pernah bertemu dengan seorang syekh asal Palestina. Kata syekh, orang Israel memenjarakan Palestina supaya stress. “Dibuat penjaranya itu sempit, bu. Jangankan untuk tidur, bu. Jadi sehari-hari di penjara itu berdiri. Udah begitu, kemudian ditutup dengan air.”
“Jadi digenangi sama air. Ini kata syekh Palestina. Saya dengerin langsung. Ketemu syekh di Depok. Gaboleh difoto. Para asatid gaboleh foto syekh Palestina. Ya, jadi di penjara itu berdiri bu. Apa tujuannya coba? Supaya umat Islam yang dipenjarakan oleh Israel pada stress. Tetapi apa yang terjadi. Malah penjaganya yang stress.”
“Apa rahasianya coba bu? Al-Qur’an. Apa yang menjadikan mereka tetap teguh, mereka tetap sabar, istiqamah, sinyal (dengan Allah). Maka ibu-ibu untuk membangun sinyal itu dengan kita adalah Al-Qur’an.” tegasnya.
Apabila manusia disibukkan dengan Al-Qur’an, tilawah Al-Qur’an, Tony yakin manusia akan mendapatkan rahmat-Nya. Di dunia saja diberikan ketenangan, apalagi di akhirat. Membaca Al-Qur’an akan menjadi syafaat di akhirat kelak. Dalam Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185, “Apa yang pertama kali Allah jelaskan tentang Ramadan? Syahru ramadhanalladzi unzila fiihil Qur’an, Bulan Ramadan itu bulan diturunkannya Al-Qur’an. Betul ibu? Allah tidak menjelaskan Bulan Ramadan adalah bulan untuk turunnya shaum, engga. Hudal linnasi wa bayyinati minal huda wal furqan Al-Qur’an itu petunjuk, penjelas, pembeda, tuh. Baru setelah penjelasan yang ketiga baru tentang shaum.. falyashumhu, maka shaum lah kalian. Artinya apa kata para ulam?”
“Adanya shaum itu karena adanya Al-Qur’an. Makanya kalau ada orang yang bersahabat dengan Al-Qur’an itu maasyaAllah.” Kata Tony, lalu bergurau disambut tawa jamaah.
“Kita baca Al-Qur’an se juz, masih diliat berapa lembar lagi. Ya kan satu juz itu sepuluh lembar, baru enam lembar aja diliatin weh berapa lembar lagi,” imbuhnya.